Iwan Fals Tempo Dulu |
Baca Juga: Arti 'Boxing Day' Yang Mungkin Belum Kita Tahu
Musikus yang mempunyai nama lengkap Firgiawan Listanto ini telah begitu lama melewati pahit-manis di blantika Musik dalam negeri. Tak jarang pula beliau merasakan tindakan tangan besi rezim penguasa, yang merasa terusik dengan kritik-kritik yang ditampilkan secara fulgar dalam lagu-lagu miliknya.
Berikut ini kita akan membahas tentang beberapa lagu koleksi lawas sang Maestro bertema kritik sosial yang sampai sekarang ternyata masih relevan dengan keadaan saat pertama kali lagi ini diciptakan.
Berikut ini 7 lagu Iwan Fals yang relevan dengan keadaan saat ini versi kaskuser
1. Surat Buat Wakil Rakyat
Sudah bukan rahasia lagi kalo ada yang bilang kinerja wakil rakyat kita masih jauh dari kata memuaskan. Para anggota dewan yang mengaku "wakilnya rakyat" di parlemen ini kebanyakan menciptakan sensasi daripada prestasi.
Begini kutipan lirik lagu "Surat Buat Wakil Rakyat"
Begini kutipan lirik lagu "Surat Buat Wakil Rakyat"
Saudara dipilih bukan dilotreNah, lagu diatas cocok kan dengan kondisi wakil rakyat kita?
Meski kami tak kenal siapa saudara
Kami tak sudi memilih para juara
Juara diam, juara he'eh, juara ha ha ha......
Wakil Rakyat, seharusnya merakyat...
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat!
Wakil rakyat, bukan paduan suara...
Hanya tau nyanyian lagu setuju!
2. Ambulan Zig-Zag
Begini liriknya
Nyonya kaya pingsan Mendengar kabar Putranya kecelakaan Dan para medis berdatangan kerja cepat Lalu langsung membawa korban menuju ruang periksa Tanpa basa basi Ini mungkin sudah terbiasa Tak lama berselang, supir helicak datang Masuk membawa korban yang berkain sarung Seluruh badannya melepuh Akibat pangkalan bensin ecerannya Meledak Suster cantik datang, mau menanyakan Dia menanyakan data si korban Dijawab dengan jerit kesakitan Suster menyarankan bayar ongkos pengobatan Ai sungguh sayang korban tak bawa uang Suster cantik ngotot, lalu melotot Dan berkata, Silahkan bapak tunggu di muka! Hai modar aku Hai modar aku Jerit si pasien merasa kesakitan...
Lagu ini sangat pas menggambarkan buruknya pelayanan kesehatan, khususnya bagi yang kurang mampu. Kita masih sering mendengar pasien yang ditolak diberbagai rumah sakit dengan alasan yang tidak masuk akal. Parahnya, tidak jarang pula penolakan pasien ini berakhir buruk bagi sang pasien, kematian.
3. Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi
Indonesia yang dulu dibangga-banggakan sebagai paru-paru dunia, dikarenakan sebagian besar
wilayahnya masih merupakan hutan hijau, saat ini keadaan hutannya bisa dibilang memprihatinkan.
Selain pembalakan liar dengan cara diambil kayunya, banyak oknum Penjahat yang melakukan alih lahan hutan menjadi lahan perkebunan dengan cara pembakaran.
Tentu kita masih ingat, betapa saudara-saudara kita di Kalimantan dan Sumatera mengalami kesulitan akibat bencana kabut asap. Dan ternyata kejadian seperti ini telah lama didengungkan oleh Iwan Fals.
Begini lirik lagu "Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi"
Lagu yang sangat menyentuh tentang perbedaan antara si kaya dan si miskin, terutama di Ibu Kota Jakarta ini masih sangat relevan antara keadaan dahulu dan sekarang.
Tergambar jelas lewat lirik-lirik kritik tajam yang sangat mengena dari Iwan Fals.wilayahnya masih merupakan hutan hijau, saat ini keadaan hutannya bisa dibilang memprihatinkan.
Selain pembalakan liar dengan cara diambil kayunya, banyak oknum Penjahat yang melakukan alih lahan hutan menjadi lahan perkebunan dengan cara pembakaran.
Tentu kita masih ingat, betapa saudara-saudara kita di Kalimantan dan Sumatera mengalami kesulitan akibat bencana kabut asap. Dan ternyata kejadian seperti ini telah lama didengungkan oleh Iwan Fals.
Begini lirik lagu "Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi"
Bencana erosi selalu datang menghantuiLagu ini mengingatkan kita pada bencana kebakaran asap yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera. Tentu saja kita masih bisa mengingat betapa mengerikannya bencana tersebut. Ekonomi melambat, kesehatan terancam, dan citra bangsa Indonesia juga menjadi tercoreng karena bencana asap ini juga hinggap di Malaysia dan Singapura
Tanah kering kerontang
Banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia
Lestarikan hutan hanya celoteh belaka
Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu saja
Oh...oh...ooooo......
Jelas kami kecewa
Mendengar gergaji tak pernah berhenti
Demi kantong pribadi
Tak ingat rejeki generasi nanti
4. Kontrasmu Bisu
Lirik lagunya
Jakarta oh JakartaLagu diatas benar-benar terjadi saat ini, bukan hanya di Jakarta saja, namun hampir merata di seluruh Negeri. Tak jarang kita melihat sekumpulan rumah-rumah mewah nan megah bersanding dengan perkampungan kumuh. Jelas ini adalah gap yang sangat besar.
Si kaya bertambah gila dengan harta kekayaannya
Luka si miskin semakin menganga
Jakarta oh Jakarta
Terimalah suaraku dalam kebisinganmu
Kencang teriakku semakin menghilang
Jakarta oh Jakarta
Kau tampar siapa saja saudaraku yang lemah
Manjakan mereka yang hidup dalam kemewahan
Jakarta oh Jakarta
Angkuhmu buahkan tanya
Bisu dalam kekontrasannya
5. Sore Tugu Pancoran
Kisah miris tentang derita kaum marjinal di Indonesia, terutama tentang derita anak-anak bangsa yang terpaksa bekerja banting tulang demi mencukupi kebutuhan keluarga, dipaparkan secara gamblang dalam lagu ini.
Dan sampai saat ini kita masih menjumpai keadaan-keadaan seperti itu di kehidupan sehari-hari. Terutama di kota-kota besar, kita tak akan kesulitan untuk bertemu "si Budi Kecil" yang lain.
Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang, lemah jarimu terkepal
Cepat langkah waktu pagi menunggu
Si budi sibuk siapkan buku
Tugas dari sekolah selesai setengah
Sanggupkah si budi diam di dua sisi
6. Tikus-Tikus Kantor
Lirik lagu Tikus-tikus kantor
Kucing datang, Cepat ganti mukaKorupsi, korupsi, korupsi. Bukan berita aneh lagi di Indonesia. Hampir semua sektor kehidupan ini nampaknya sudah dirasuki oleh jin 'korupsi'. Sampai kapan negeri kita seperti ini?
Segera menjelma, Bagai tak tercela
Masa bodoh hilang harga diri
Asal tak terbukti ah, Tentu sikat lagi
Tikus-tikus tak kenal kenyang
Rakus-rakus bukan kepalang
Otak tikus memang bukan otak udang
Kucing datang, Tikus menghilang
Kucing-kucing yang kerjanya molor
Tak ingat tikus kantor
Datang men-teror
Cerdik licik
Tikus bertingkah tengik
Mungkin karena sang kucing
Pura-pura mendelik
Tikus tahu sang kucing lapar
Kasih roti jalanpun lancar
Memang sial sang tikus teramat pintar
Atau mungkin sikucing yang kurang ditatar!
7. Frustasi
Broken Home atau Perpecahan Rumah Tangga pasti akan membawa sengsara untuk sang anak. Dan bukan tak mungkin si anak akan mencari pelarian untuk melupakan permasalahan yang dihadapkan dengan cara... Mengkonsumsi Narkoba Itulah pesan yang ingin disampaikan oleh Iwan Fals dari lagu ini. Dan tampaknya hal ini juga tak serta merta berubah seiring perkembangan zaman. Buktinya ternyata dari dulu hingga saat ini kita masih banyak menemui kisah-kisah Miris seperti kau lagu ini.Generasiku banyak yang frustasiPesan yang bisa kita ambil dari lagu ini adalah, selama perpecahan keluarga masih bisa dihindari, usahakan untuk dihindari. Ingat, demi Anak.
Broken home istilah bule bule luar negeri
Mereka muak lihat papi mami bertengkar
Mereka jijik lihat papi mami slalu keluar
Ada urusan yang tak masuk di akal
Mami sibuk cari bujangan
Papi sibuk cari perawan
Timbang kesal lebih baik aku berhayal
Jadi orang besar
Seperti Hitler yang tenar
Jadi orang tenar
Persis Carter juragan kacang
Mata cekung badan persis capung
Tingkah sedikit bingung
Pikiran mirip mirip orang linglung
Rambut selalu kusut
Disuruh selalu manggut-manggut
Duduk di sudut hei, kasihan itu tubuh
Tinggal tulang sama kentut
Hei Mr. Gelek loe tega
Mata gua kok nggak bisa melek
Hei Mr. Gelek
Duit gopek gua kira cepek
Hei Mr. Gelek perut laper ada tape
Pas gua sikat asem-asem nggak tahunya telek
Itu dia 7 Lagu Bertema Kritik Dari Iwan Fals Yang Relevan Dengan Keadaan Saat Ini. Semoga postingan ini bermanfaat.
Thanks to: tiger_capri
Maaf, lagu Ambulance zig zag tdk semua yah....
ReplyDelete